Cinta cenderung bermakna luar biasa bagi seseorang. Luar biasa indah rasanya menurut mereka yang hidup dalam pelukan cinta, tetapi dapat juga luar biasa menyakitkan bagi mereka yang merasa dikhianati atau dikecewakan oleh cinta. Entah itu terhadap orangtua, anak, lawan jenis (pasangan), dan lainnya, cinta memang luar biasa.
Seorang guru besar Psikologi Klinis dari Fakultas Psikologi UGM yang telah melanglang buana di berbagai penjuru dunia untuk mengajar, Prof Yohana E Prawitasari, dalam sebuah semiloka psikologi mengungkapkan, ”Apa sih sebenarnya yang dibutuhkan oleh setiap orang? Pada dasarnya dalam hidup ini yang diperlukan oleh setiap orang adalah cinta.”
Ungkapan di atas mungkin terasa melankolis. Lho, kok, seorang profesor psikologi menyatakan sesuatu yang tidak berbeda dengan para seniman? Ya, memang tidak berbeda dengan para seniman. Secara empiris, psikologi menemukan bahwa untuk dapat sehat secara mental, yang diperlukan seseorang adalah cinta. Lebih dari itu, dengan transendensi, kita dapat menemukan kebenaran universal bahwa memang kita ini hidup dari cinta, hidup oleh cinta, dan juga untuk cinta.
Viktor Frankl, seorang psikiatris yang riwayat dan karyanya luar biasa mengagumkan, dalam bukunya Man’s Search for Meaning berkata: “Suatu pemikiran mengubah saya: Untuk pertama kali dalam hidup, saya menyadari kebenaran dalam syair kebanyakan penyair, kebijaksanaan akhir para ahli pikir. Kebenaran bahwa cinta adalah tujuan utama dan tertinggi yang dapat dicapai manusia. Lalu, saya menangkap makna rahasia terbesar yang melingkar dalam syair, dalam pikiran dan keyakinan manusia, yaitu penyelamatan manusia diperoleh lewat cinta dan di dalam cinta.”
Seorang psikolog lain, Meninger, menulis: ”Cinta itu menyembuhkan. Cinta menyembuhkan mereka yang memberikan cinta, dan juga mereka yang menerimanya.”
Berikut ini kita belajar mengenai cinta yang menyembuhkan, cinta yang sehat, yang diungkapkan oleh para ahli psikologi pada masa lampau.
Cinta tak bersyarat Dalam mencinta, yang terjadi adalah: cinta bersyarat atau cinta tak bersyarat. ”Tidak ada kemungkinan ketiga!” kata John Powell, konselor dan penasihat spiritual.
Bila untuk mencintai kita memerlukan syarat, maka cinta itu bukan cinta sejati. Cinta sejati adalah harus dan merupakan hadiah yang diberikan secara cuma-cuma.
Kita benar-benar cinta bila orang yang kita cintai mendapatkan cinta kita, bukan karena ia pantas menerima cinta kita. Disebut pantas karena cantik, anggun, ganteng, baik hati, dan sebagainya. Kita sadar bahwa orang yang kita cintai bukanlah orang yang terbaik, bukan orang yang paling hebat, bukan yang paling cocok.
Namun, itu semua tidak menjadi persoalan. Yang penting adalah bahwa kita telah memilih untuk memberikan kepada orang yang kita cintai berupa cinta kita, dan juga telah memilih untuk mencintai kita. Dalam kondisi inilah cinta dapat tumbuh dengan baik.
Erich Fromm, psikolog yang terkenal dengan bukunya, The Art of Loving, menulis tentang cinta tak bersyarat. Menurut Fromm, cinta tak bersyarat berhubungan langsung dengan kerinduan yang paling dalam, bukan hanya kerinduan pada anak, melainkan kepada setiap manusia.
Sebaliknya, orang yang dicintai karena alasan pantas atau dianggap berhak menerima cinta selalu menimbulkan keraguan: mungkin saya tak dapat membahagiakan orang yang saya inginkan dapat mencintai saya atau mungkin selalu ada rasa cemas, jangan-jangan suatu waktu cinta akan lenyap.
Selain itu, cinta yang didapat karena alasan pantas menerimanya selalu meninggalkan rasa getir dalam kesan bahwa orang dicintai bukan karena dirinya, melainkan karena kemampuannya membuat orang lain senang. Ini bukan cinta, melainkan manipulasi!
Seperti binatang sirkus John Powell menegaskan bagaimana cinta tak bersyarat mendukung perkembangan pribadi. Cinta yang banyak terjadi adalah cinta yang membelenggu. Tanpa sadar, banyak orangtua memperlakukan anak seperti binatang sirkus, yang dihukum atau diupah agar berperilaku persis seperti yang diinginkan tuannya.
Demikian pula suami terhadap istri atau sebaliknya. Cinta seperti ini berisiko menimbulkan luka batin dan bersifat merusak (destruktif). Powell mengungkapkan sebagai berikut:
Kita telah lama menganggap bahwa koreksi, kritik, dan hukuman dapat mendorong perkembangan dan pertumbuhan. Kita terbiasa membenarkan cara-cara destruktif untuk menutupi ketidakbahagiaan dan ketidaklengkapan kita. Contohnya, penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini mengungkapkan bahwa 80 persen narapidana di negeri ini menerima perlakuan keras dan kejam ketika masa kecil.
Baru akhir-akhir inilah ilmu perilaku mengungkapkan bahwa cinta tak bersyarat merupakan satu-satunya cara yang memungkinkan orang mengembangkan kepribadian yang manusiawi.
Kehendak bebas merupakan salah satu faktor dalam hidup manusia. Setiap orang harus menyatakan ”ya” untuk pertumbuhan dan integritas pribadinya, tetapi ada prasyarat: harus ada orang yang mendorong kita untuk percaya pada diri sendiri dan menjadi diri sendiri. Ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar mencintai kita.
Kalau kita bicara tentang cinta tak bersyarat, kita akan teringat orangtua yang bersikap manipulatif. Ada orangtua yang hanya memberikan kasih sayang dan penguatan kepada anak bila keinginannya terpenuhi: bila nilai rapor bagus, patuh, dapat menimbulkan rasa bangga orangtua, dan lainnya. Kita juga teringat bahwa banyak hubungan suami atau istri seperti demikian.
Begitulah yang sering terjadi. Hubungan suami-istri atau orangtua-anak tak lebih dari saling tukar: yang satu menjual, yang lain membayar; bukan lagi cinta tak bersyarat.
Kita sering kali tidak menghiraukan cinta tak bersyarat yang mendasar. Orang yang kita manipulasi kita beri hadiah tertentu karena telah memenuhi keinginan kita. Kita meletakkan kepada mereka identitas pribadi yang kita pilihkan. Kita letakkan mereka di sudut sempit dalam kehidupan ini dengan hanya membolehkan mereka menjadi seperti yang kita inginkan. Padahal, cinta tak bersyarat bersifat membebaskan. @
M.M Nilam Widyarini M.Si Kandidat Doktor Psikologi
Bagaimana Konten Dari Blog Saya ini?
DAFTAR PENGIKUT
SHOLAT DULU
.....MUSIC.....
Pendidikan
- Depdiknas
- Diknas
- Dinas P dan K Kab. Cilacap
- Dinas Pendidikan Prop Jateng
- Disdikpora Cilacap
- NISN
- NPSN
- Pendataan Online Jateng
- Pendidikan[dot]net
Situs Sekolah di Cilacap
all about cilacap
- Apkomindo Cilacap
- Pengadilan Agama Kab. Cilacap
- Komisi Pemilihan Umum Kab. Cilacap
- PKK Kab. Cilacap
- Badan KesbangLinmas
- Dinas Perhutanan dan Perkebunan
- Dinas Kesehatan Kab. Cilacap
- Dinas Pariwisata Kab. Cilacap
- KPPI Cilacap
- Badan Kepegawaian Daerah Cilacap
- KabupatenCilacap
- CilacapOnline
- CilacapMedia.Com
Link Jardiknas
palembang city
AnOtHer LiNk
bLog D3 TKJ UnSri
KonTeN LocAL JaRDikNaS
- http://http://diknassumsel.cq.bz/
- http://http://www.dapoksmksumsel.c-o.in/
- http:////milis. diknas.go. id
- http:////pjj.jardikna s.org
- http:////webhosting. diknas.go. id
- http:////sarpras. diknas.go. id
- http:////sisdur. diknas.go. id
- http:////netmon. jardiknas. org
- http:////pustakamaya. diknas.go. id
- http:////media. diknas.go. id
- http:////nign. diknas.go. id
- http:////npsn. diknas.go. id
- http:////nisn. diknas.go. id
- http:////blogger. diknas.go. id
- http:////wiki. diknas.go. id
- http:////teknisi. diknas.go. id
- http:////jardiknas. diknas.go. id
- http:////www.jardikna s.org
- http:////mail. diknas.go. id
- http:////jaim. diknas.go. id
- http:////jeni. diknas.go. id
- http://kkpi. diknas.go. id
....SOFTWARE....
LINK MM 2005
LINK MM 2006
LINK MM 2007
7/15/2010
Cinta yang Menyehatkan
Subscribe to:
Posts (Atom)
PROFILE
- bandy354
- cilacap, jateng, Indonesia
- Hidup ini sekejap tetapi beresiko, jangan karena mencari kenikmatan sesaat, kita menderita berkepanjangan. Hidup bukan untuk hidup, tetapi untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tetapi justru mati itulah untuk hidup. Oleh karena itu: Jangan takut mati, Jangan lupa mati, Jangan cari mati, tetapi Rindukanlah mati, Karena mati adalah pintu perjumpaan dengan-Nya”
WAKTU KUNJUNG
BlOG ARCHIVE
-
►
2011
(1)
- ► March 20 - March 27 (1)
-
▼
2010
(7)
- ► July 25 - August 1 (1)
- ► July 18 - July 25 (1)
- ► March 7 - March 14 (2)
-
►
2009
(41)
- ► May 10 - May 17 (1)
- ► March 29 - April 5 (35)
- ► March 22 - March 29 (5)
TINGGALI COMENT
LINK NEWS TEKNOLOGI
..ACCESSORIES..
LINK INSTANSI
LINK GURU
LINK D3 TKJ 2006
- Ahmad Syarifudin
- ISTIMONA PLBNG
- Aimatun Khasanah
- Akromul Fata
- Amri Prasetyo
- Andi Triono
- Anggi Triawan
- Arief Mualim
- Arif Setiyo Budi Utomo
- Didy Muarif
- Eko Priyono
- Handik Wantoro Setyadi
- Imam Gustamto
- Imam Subandi
- Iman Sudrajat
- Joni Haryanto
- Lasimin
- Parman
- Pradimas Panji Pawar
- Suprapto
- Suratman
- Teguh Joko Susana
- Tri Ajiwibowo
- Yuliatmoko